Dalam peperangan, umumnya masing - masing negara yang terlibat dalam konflik mempunyai strategi perang yang berbeda - beda. Terkadang, ada pula yang mempunyai strategi perang yang bisa dibilang aneh dan nyentrik.
Bom Kelelawar
Sesuai dengan namanya, bom ini menggunakan kelelawar sebagai pembawa bomnya. Ide ini pertama kali dikemukakan oleh seorang ahli bedah gigi di tahun 1940-an. Pemerintah kemudian berpikir jika ini adalah sebuah rencana brilian karena kelelawar berukuran kecil dan bergerak cepat, sehingga musuh tidak bisa mendeteksinya.
Rencananya, kelelawar bom ini akan diselundupkan ke dalam bangunan musuh, karena kelelawar suka menyelinap ke dalam bangunan. Dengan sejumlah bahan peledak yang dipasang di tubuhnya, pasukan ini akan menjadi pasukan bunuh diri terbesar.
Bom kelelawar ini awalnya ditujukan untuk menyerang Jepang. Dengan menggunakan pesawat pengangkut B-29 pada malam hari, dan timer bom telah diatur sebelumnya. Ketika mereka telah menyusup ke dalam bangunan, bom akan otomatis meledak, dan bangunan - bangunan Jepang pun hancur, itulah rencanaya.
Namun, tampaknya mereka salah perhitungan. Beberapa kelelawar lepas dan tanpa diduga berkumpul di tanki bahan bakar sebuah pesawat di Pangkalan Udara. Diduga salah satu bom telh aktif, dan memicu ledakan berantai di Pangakaln Udara itu. Kelelawar yang telah dipasangi bom ada ribuan, namun hanya butuh satu ekor saja untuk memicu ledakan berantai dari sekumpulan kelelawar itu.
Proyek yang telah menghabiskan dana jutaan Dollar itu pun akhirnya dihentikan. Pengembangan yang lambat, serta sifat kelelawar yang sulit diprediksi, dan isu mengenai beberapa orang di Proyek Manhattan yang berhasil mengembangkan sebuah senjata yang lebih efektif membuat proyek ini akhirnya ditinggalkan.
The Great Panjandrum
Menembus benteng musuh adalah suatu hal yang sulit pada masa perang dahulu. Benteng - benteng yang dibuat dengan batu - batuan kokoh tidak dapat ditembus dengan senjata konvensional. Karena itulah, orang Inggris membuat sebuah alat bernama Panjandrum sebagi solusi untuk menembus benteng musuh.
Konsep dari alat sederhana. Mereka membuat dua roda kayu berukuran besar dan bagian tengah diisi dengan bahan peledak. Masing - masing roda dipasang dengan roket sebagai tenaga pendorong agar alat ini bisa menghantam dinding benteng dan ledakan yang ditimbulkan akan membuat lubang yang besar di dinding.
Yah, setidaknya itulah rencananya, namun lagi - lagi mereka salah perhitungan. Kalian mungkin sudah bisa menduga bagaimana hasilnya. Pada percobaan pertama, roket - roket yang terpasang pada roda itu hanya membuat Panjandrum berputar - putar seperti sebuah gasing.
Pada percobaan kedua, roket ditambahkan lagi pada kedua rodanya. Hasilnya, panjandrum berputar - putar kembali dan terlempar ke tepi pantai.
Pengembangan pun dilakukan kembali. Setelah perbaikan disana sini, akhirnya Panjandrum siap untuk di uji coba kembali di hadapan para petinggi militer. Ketika uji coba dilakukan, Panjandrum kembali berputar - putar tak terkendali sebelum akhirnya hancur dan meledak. Karena tidak ada hasilnya, maka proyek Panjandrum dinyatakan gagal.
Project Orcon
Project Orcon menggunakan merpati sebagai pengangkut bom. Konsepnya memang hampir sama dengan bom kelelawar, namun burung merpati bisa dilatih untuk mengingat sasarannya. Proyek ini rencananya akan menggantikan penggunaan misil yang seringkali bisa dikecoh oleh musuh.
Sebelum dipasang bom, burung merpati dilatih untuk mengingat sasarannya dengan dihadapkan pada sebuah monitor yang menampilakn gambar dari si target. Sebuah pemicu diletakkan di ujung paruhnya, ketika sampai di target, burung merpati ini akan mulai mematuk - matuk dan bom pun akan meledak, itulah rencananya.
Namun proyek ini gagal dijalankan, karena pihak militer sendiri akhirnya menilai proyek ini tidak masuk akal. Burung merpati butuh dari sekedar latihan untuk mengingat terget. Lagipula, untuk melatih satu ekor burung saja membutuhkan waktu yang lama, jadi proyek ini tidak efisien bagi militer.
The Sun Gun
Sesuai namanya, senjata ini menggunakan sinar matahari sebagai pelurunya dan ditembakkan dari ruang angkasa. Percaya atau tidak, NAZI telah memikirkan rencana ini dan berniat membangun stasiun ruang angkasa terbesar.
Fisikawan dan ilmuwan NAZI mulai bekerja dengan konsep penggunaan cermin raksasa yang akan dipasang pada stasiun angkasa mereka. Cermin raksasa yang direncanakan tersusun dari jutaan ton metallic sodium dikatakan dapat membakar daratan dengan cepat, mendidihkan lautan, dan melenyapkan seluruh kehidupan di bumi. Jika kalian pernah menonton film Die Another Day kalau tidak salah,maka konsep dari Sun Gun mirip seperti itu.
Namun, NAZI tidak sempat mewujudkannya karena kalah perang terlebih dahulu dari Sekutu. AS kemudian nmengambil beberapa ilmuwan NAZI dan proyek ini tidak pernah dikembangkan lagi.
Sumber |