Di zaman yang serba cepat ini, kadang kala keinginan untuk menjaga pola makan hanya angan-angan belaka. Apalagi saat melakukan perjalanan wisata. Wisata kuliner tentu menjadi agenda wajib saat pelesir. Niat untuk menjaga asupan kalori bagi tubuh pun sirna seiring dengan ajakan makan teman serombongan saat berwisata.
Belum lagi, pikiran "aji mumpung" saat wisata. Maksud "aji mumpung" di sini adalah seringkali kita berpikir mumpung sudah pergi jauh, tak ada salahnya mencoba aneka kuliner khas yang ada di tempat wisata tersebut. Dalam benak biasa terlintas, "kapan lagi".
Memang, berburu kuliner di destinasi wisata sangat seru. Hanya saja tak sedikit orang yang pulang-pulang dari berwisata, berat badannya naik. Nah agar hal tersebut tak terjadi, berikut beberapa tips yang dapat diterapkan saat harus menjaga asupan kalori di tengah dilema wisata kuliner.
Belum lagi, pikiran "aji mumpung" saat wisata. Maksud "aji mumpung" di sini adalah seringkali kita berpikir mumpung sudah pergi jauh, tak ada salahnya mencoba aneka kuliner khas yang ada di tempat wisata tersebut. Dalam benak biasa terlintas, "kapan lagi".
Memang, berburu kuliner di destinasi wisata sangat seru. Hanya saja tak sedikit orang yang pulang-pulang dari berwisata, berat badannya naik. Nah agar hal tersebut tak terjadi, berikut beberapa tips yang dapat diterapkan saat harus menjaga asupan kalori di tengah dilema wisata kuliner.
Pertama, saat makan di sebuah restoran atau rumah makan, usahakan untuk mencari tempat parkir yang jauh dari tempat makan. Sehingga Anda terpaksa harus berjalan untuk mencapai tempat makan.
Ini bisa menjadi pemanasan sebelum makan besar, hitung-hitung sedikit membakar kalori sebelum dan sesudah makan. Memang tak seberapa, tetapi lumayan membakar kalori. Jangan lupa perbanyak minum air untuk mencegah lapar kembali.
Kedua, pesan makanan dengan porsi karbohidrat setengah dari biasanya. Anda bisa memesan nasi setengah porsi. Sementara untuk asupan protein seperti ikan, Anda bisa memesan porsi seperti biasa.
Lalu, pesan porsi yang lebih banyak atau dua kali lipat untuk buah dan sayur. Strategi ini akan membuat Anda kenyang mengonsumsi makanan yang tidak mengandung banyak kalori.
Ketiga, sebaiknya pilih hidangan yang diolah dengan cara direbus, dikukus, atau dipanggang. Hindari saja menu yang digoreng atau dibakar. Walaupun bolehlah sesekali makan makanan yang digoreng atau dibakar, tetapi tetap perhatikan asupan kalori yang masuk.
Jangan makan terlalu banyak saat makan malam. Porsi yang lebih besar bisa Anda tempatkan di saat sarapan atau makan siang. Apabila memungkinkan, minta agar makanan diracik tanpa MSG.
Keempat, saat memesan minum lebih baik memesan air mineral, teh tawar, atau air jeruk sebagai pendamping makanan Anda. Jangan terlalu banyak mengonsumsi minuman yang manis. Usahakan pesan minuman hangat, bukan minuman dingin. Air hangat bersifat seperti cairan manusia sehingga lebih mudah diserap tubuh.
Kelima, saat memilih menu lauk-pauk pertimbangkan kandungan protein hewani dan lemak yang ada di dalamnya. Sebaiknya pilih lauk-pauk dengan prioritas sesuai urutan awal sebagai berikut, yaitu ikan, daging unggas, daging sapi, dan daging kambing. Semakin prioritas berada di urutan terakhir sebaiknya dikonsumsi di siang hari daripada malam hari.
Keenam, perhatikan pula kebersihan makanan. Pilih tempat makan yang terjamin kebersihannya. Tidak hanya itu, Anda juga harus memastikan tangan Anda bersih sebelum makan. Percuma jika Anda mencoba menjaga kalori pada makanan tetapi melupakan kebersihan. Bisa-bisa Anda malah terserang penyakit.
Apabila Anda menderita penyakit tertentu, jangan nekat makan makanan yang bisa memicunya. Misalnya Anda mengidap tekanan darah tinggi, walau kambing guling tampak menggiurkan, jangan coba-coba memakannya. Anda tentu tak mau sakit saat sedang asyik berwisata kan ?
0 komentar:
Post a Comment