Sebetulnya yg dibahas sebetulnya bukan perang atao film boi..
tapi efek negatif dari perang tersebut..
makanya aing tampilin film sedihnya perang
“Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada Malaikat; “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di bumi”. Mereka bertanya (tentang hikmat ketetapan Tuhan itu dengan berkata): “Adakah Engkau (Ya Tuhan kami) hendak menjadikan di bumi itu orang yang akan membuat bencana dan menumpahkan darah (berbunuh-bunuhan), padahal Kami senantiasa bertasbih dengan memuji-Mu dan mensucikan-Mu?” Tuhan berfirman: “Sesungguhnya Aku mengetahui akan apa yang kamu tidak mengetahuinya.” (Al-Baqarah 30)
1.TAE GUK GI:
tapi efek negatif dari perang tersebut..
makanya aing tampilin film sedihnya perang
“Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada Malaikat; “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di bumi”. Mereka bertanya (tentang hikmat ketetapan Tuhan itu dengan berkata): “Adakah Engkau (Ya Tuhan kami) hendak menjadikan di bumi itu orang yang akan membuat bencana dan menumpahkan darah (berbunuh-bunuhan), padahal Kami senantiasa bertasbih dengan memuji-Mu dan mensucikan-Mu?” Tuhan berfirman: “Sesungguhnya Aku mengetahui akan apa yang kamu tidak mengetahuinya.” (Al-Baqarah 30)
1.TAE GUK GI:
Sebuah film yang mengangkat hubungan persaudaraan dalam perang. Dilatarbelakangi Perang Korea, film ini mengisahkan tentang dua bersaudara Lee Jin-Tae dan Lee Jin-seok. Jin-Tae rela putus sekolah dan bekerja sebagai penyemir sepatu agar adiknya bisa masuk universitas dan hidup lebih baik demi keluarga mereka (ayah mereka sudah wafat dan sang ibu kehilangan kemampuan bicara). Sebelum impian itu terwujud, Perang Korea pecah. Jin-Seok dipaksa masuk sebagai tentara dan Jin-Tae nekat ikut demi menyelamatkan adiknya. Karena ingin adiknya bisa pulang, dan karena sang adik terkena asma, Jin-Tae membuat perjanjian dengan seorang perwira. Intinya, jika ia berhasil meraih medali, adiknya bisa dikirim pulang. Maka Jin-Tae memaksa ikut dalam misi-misi berbahaya dan berhasil. Jin-Seok yang salah paham, mengira kakaknya mengejar popularitas semata dan akhirnya muak setelah Jin-Tae membunuh sahabat mereka sendiri yang berada di pihak musuh. Kesalahpahaman terus muncul di antara mereka. Hingga berakhir pada tewasnya sang kakak, Lee Jin-Tae. Sedih dah nontonya,apalagi pas deket ending..
2.SAVING PRIVATE RYAN:
Kapten John Miller dan pasukannya menyerang Pantai Omaha, dan banyak yang ditebang begitu landai pendaratan diturunkan. Di awal setengah jam film ini mengandung beberapa kekerasan yang paling menghebohkan yang pernah berkomitmen untuk film, segera menghalau setiap 'romantis' dan terbentuk gagasan tentang Perang Besar. Anda dapat hampir mencium bau kematian yang menembus udara. Dan kematian tidak cantik dalam film ini, perang ditampilkan seperti benar-benar, suram dan tidak menarik. Urutan pembukaan ini tidak hanya meletakkan dasar untuk dipertanyakan 'moral ada di-tanah mana' di mana Miller dan anak buahnya menemukan dirinya nanti, namun memungkinkan penonton untuk mengalami rasa takut yang terus-menerus seperti mereka yang dipukul oleh penembak jitu / yang dibunuh oleh ranjau darat. Intinya arti sebuah Nyawa
3.passchendaele:
ceritanya tentang perang kanada lawan jerman, agak sadis juga pertama-tamanya, tapi ada BB 17 ++ disini hehehe berLatar Belakang Perang dunia 1.agak drama juga klo ane bilang.
4.Letters From Iwo Jima:
4.Letters From Iwo Jima:
film yang T-O-P banget, film perang tersedih. Ini ceritanya tentang perang Jepang lawan Amerika. Yang paling menyentuh adalah ketika para anak-anak jepang nyanyi lagu berjudul 'iwo jima' buat semangatin mereka, ya walaupun kalah. hiks.... film yang menguras air mata deh. dan sadis....
Spoiler for 5.The Boy In The Striped Pajamas:
Spoiler for 5.The Boy In The Striped Pajamas:
Diangkat dari novel karya John Boyne, The Boy In Striped Pajamas adalah kisah persahabatan Bruno (Asa Butterfield) dengan Shmuel (Jack Scanlon). Bruno adalah anak tentara pemimpin kamp Nazi, Ralf (David Thewlis), dan Shmuel adalah salah satu anak tahanan Yahudi yang dipekerjakan di kamp tersebut. Persahabatan mereka bermula sejak kepindahan keluarga Bruno ke sebuah rumah yang dekat dengan sebuah kamp tempat tahanan Yahudi, yang awalnya dikira Bruno adalah pertanian. Ibu Bruno (Vera Farmiga) akhirnya mengetahui bahwa suaminya ditugaskan sebagai kepala penjaga untuk sebuah kamp konsentrasi Yahudi, yang bertujuan mempekerjakan para tahanan sebagai budak dan akhirnya menghabisi nyawa semua tahanan di dalam kamar gas. Sang ibu memutuskan untuk pindah dari rumah itu bersama Bruno dan kakaknya, Gretel. Namun di hari kepindahan mereka ke tempat baru, Bruno menghilang ke dalam kamp, dengan mengenakan piyama bergaris yang dipinjamkan Shmuel. Bruno terjebak dalam kumpulan tahanan Yahudi bersama Shmuel yang diharuskan berjalan kaki menuju sebuah tempat yang ternyata adalah ruang bawah tanah berisi gas yang akan membunuh para Yahudi secara massal. Meskipun novelnya lebih bagus dibandingkan filmnya, The Boy In The Striped Pajamas tak mengecewakan.
nilai Plus dari film ini adalah endingnya yg ga terduga
nilai Plus dari film ini adalah endingnya yg ga terduga
Yang Boy in the striped pajamas tuh sedih banget gan,kehilangan anaknya gara2 kekejaman Nazi,yang notabene bokapnya sang anak adalah seorang jenderalnya Nazi..kisah persahabatan 2 orang anak jerman dan yahudi yang masih ga ngerti apa2,mengharukan bgt gan.
Sumber :
0 komentar:
Post a Comment