Banyak masjid megah yang berdiri di benua Eropa, hasil dari beralihnya fungsi gereja menjadi sebuah mesjid. Pun sebaliknya demikian. Sebagian mesjid-mesjid tersebut telah ada sejak abad ke-13 silam. Berikut 5 mesjid di Eropa yang memiliki latar belakang sejarah yang cukup panjang:
1. Masjid Sultan Eyup
Masjid ini terletak di distrik Eyup di sisi Eropa di kota Istanbul, dekat Golden Horn, di luar Benteng Konstantinopel. Dibangun pada 1458, itu adalah masjid pertama yang dibangun oleh Turki Ottoman setelah penaklukan Konstantinopel pada tahun 1453.
Masjid itu dibangun di dekat istana Abu Ayyub al-Ansari (Turki: Eyup Sultan), yang meninggal selama serangan Arab di Konstantinopel. Makamnya sangat dihormati oleh umat Islam, menarik banyak peziarah. Beberapa barang pribadinya diawetkan di dalam kubur.
Masjid itu dibangun di dekat istana Abu Ayyub al-Ansari (Turki: Eyup Sultan), yang meninggal selama serangan Arab di Konstantinopel. Makamnya sangat dihormati oleh umat Islam, menarik banyak peziarah. Beberapa barang pribadinya diawetkan di dalam kubur.
2. Masjid Lala Mustafa Pasha
Masjid Lala Mustafa Pasha awalnya dikenal sebagai Katedral Saint Nicolas. Bangunan ini adalah bangunan abad pertengahan terbesar di Famagusta, Siprus Utara. Dibangun mulai tahun 1298 dan ditahbiskan sebagai katedral Kristen pada tahun 1328. Katedral diubah menjadi masjid setelah Kekaisaran Ottoman menguasai Famagusta pada tahun 1571 dan tetap menjadi masjid hingga saat ini.
Dinasti Lusignan Perancis yang memerintah sebagai Raja Siprus 1192-1489 dan telah membawa arsitektur Gothic dalam interior bangunan ini.Di bangunan ini pula Lusignan dinobatkan sebagai Raja Yerusalem. Bagian atas dua menara katedral pernah mengalami kerusakan cukup parah akibat gempa bumi dan pemboman Ottoman 1571. Bulan Agustus 1571, Siprus jatuh di bawah kontrol Ottoman dan katedral diubah menjadi masjid dan berganti nama menjadi St Sophia Mosque of Gazimagosa. Tradisi Islam menyatakan bahwa penggambaran manusia, hewan, dan agama lain dalam arsitektur masjid dilarang, sehingga hampir semua interior termasuk patung salib, lukisan-lukisan pada dinding dan jendela kaca patri dan mezbah itu dihapus. Namun beberapa makam masih dapat diidentifikasi dalam lorong utara. Pada tahun 1954 namanya diubah lagi Masjid Lala Mustafa Pasha.
3. Masjid Selimiye
Sebelum menjadi masjid, bangunan ini adalah Cathédrale Sainte Sophie. Masjid yang terletak di Nicosia ini dibangun pada 1209 dan 1228 ditahbiskan sebagai katedral. Bangunan ini dirancang dengan gaya Gothic Prancis dari abad ke-13. Raja-raja Siprus dimahkotai di sini hingga Venesia mengambil alih pulau itu pada 1489. Bangunan ini mulai berfungsi sebagai masjid sejak konversi pada tahun 1570. Dinamakan sebagai Masjid Selimiye sejak tahun 1950.
4. Masjid Sehitlik, di Jerman
Dua menara menjulang di daerah Tempelhof, Berlin. Masjid Sehitlik menjadi wakil keagungan arsitektur Islam di Jerman. Masjid Sehitlik merupakan masjid Turki dengan arsitektur Usmaniyah klasik dengan ciri kubah besar dan menara kembar. Keberadaan masjid ini tidak terlepas dari sejarah hubungan diplomatik Kekhalifahan Usmaniyah dan Kerajaan Prussia pada abad ke-18. Pada 1798, Dubes Kekhalifahan Usmaniyah untuk Prussia, Ali Aziz Effendi meninggal dunia. Raja Friedrich Willhem III memberikan tanah di daerah Tempelhof untuk lokasi pemakaman yang akhirnya menjadi pemakaman Islam.
Pada 1983, keberadaan pemakaman Islam semakin lengkap dengan dibangunnya sebuah masjid bernama asli Berlin Turk Sehitlik Camii. Sehit dalam bahasa Turki berarti ‘Syahid’. Masjid Sehitlik ingin mengenang para tentara Turki yang gugur dalam Perang Dunia I dan dimakamkan juga di tempat ini.
Masjid Sehitlik dirancang oleh arsitek Hilmi Senalp dan sampai 2009 telah beberapa kali diperluas. Saat ini, Masjid Sehitlik memiliki luas 1.360 meter persegi yang terdiri dari lantai basement untuk ruang makan jamaah, lantai dasar untuk ruang salat perempuan, lantai satu untuk ruang salat utama, dan lantai dua dengan balkon sebagai ruang salat tambahan. Luas ini belum termasuk kantor pengurus masjid dan mini market di halaman masjid. Keindahan arsitektur Usmaniyah klasik lebih terasa lagi di dalam ruangan. Berbagai kaligrafi menghiasi dinding dan langit-langit masjid. Mimbar khotbah berdiri tinggi dengan hiasan ornamen geometris khas Islam.
5. Masjid Madinah
Terletak di Horsham, West Sussex, Inggris. Masjid ini mulai difungsikan sebagai tahun 2008, setelah sejak 1857 difungsikan sebagai Kapel Baptis. Horsham adalah sebuah kota pasar kuno di daerah West Sussex, Inggris. Horsham dikembangkan dari abad ke-10. Ketika kota menjadi semakin ramai, masyarakat Kristen membangun gereja ini khusus untuk keperluan pembaptisan pada abad ke-17.
Pendirinya adalah pendeta bernama Raynsford yang mendirikan pertama kali pada tahun 1814. Cikal bakalnya adalah sebuah ruang di sayap rumahnya. Tetapi pada tahun 1857 gedung permanen didirikan di dekat Taman Terrace Timur. Sebelum diambil alih Muslim, bangunan ini sempat difungsikan sebagai sebuah salon rambut.
Catatan:
1. Ex Mesjid Aya Sofya
Hagia Sophia, Sancta Sophia dalam bahasa Latin atau Aya Sofya dalam bahasa Turki, adalah sebuah bangunan bekas basilika, masjid, dan sekarang museum, di Istanbul. Saat Konstantinopel ditaklukkan Sultan Mehmed II pada hari Selasa 27 Mei 1453 dan memasuki kota itu, Mehmed II turun dari kudanya dan bersujud syukur kepada Allah, lalu pergi ke Gereja Hagia Sophia dan memerintahkan mengubahnya menjadi masjid yang dikenal dengan Aya Sofia. Jumatnya langsung diubah menjadi masjid untuk salat Jumat.
Berbagai modifikasi terhadap bangunan segera dilakukan agar sesuai dengan corak dan gaya bangunan mesjid. Pada masa Mehmed II (1444-1446 dan 1451-1481) dibuat menara di selatan. Selim II (1566-1574) membangun 2 menara dan mengubah bagian bangunan bercirikan gereja. Termasuk mengganti tanda salib yang terpampang pada puncak kubah dengan hiasan bulan sabit.
Lantas selama hampir 500 tahun Hagia Sophia berfungsi sebagai mesjid. Patung, salib, dan lukisannya sudah dicopot atau ditutupi cat. Pada tahun 1937, Mustafa Kemal Atatürk mengubah status Hagia Sophia menjadi museum. Mulailah proyek “Pembongkaran Hagia Sophia”. Beberapa bagian dinding dan langit-langit dikerok dari cat-cat kaligrafi hingga ditemukan kembali lukisan-lukisan sakral Kristen.Sejak saat itu, Gereja Hagia Sophia dijadikan salah satu objek wisata terkenal oleh pemerintah Turki di Istambul. Nilai sejarahnya tertutupi gaya arsitektur Bizantium yang indah mempesona.
2. Ex Masjid Jami Cordoba
Masjid Jami Cordoba didirikan oleh Khalifah Abdurrahman I, pendiri Umayah Spanyol, pada 785 M. Masjid ini terletak di Cordoba, Spanyol. Masjid Jami Cordoba merupakan masjid terbesar di Spanyol yang dapat menampung 80.000 jemaah. Panjang masjid 175 m dan lebar 134 m. Tinggi masjid mencapai 20 m. Bentuk tiangnya melengkung, suatu bentuk bangunan khas Spanyol. Masjid ini mempunyai 11 ruangan besar yang dipisahkan oleh lengkupan atap. Lebar ruangan kiblat mencapai 7 m dengan ketinggian 16 m. Kubah yang berukuran besar disangga 300 pilar marmer dan dikelilingi 19 kubah kecil serta menara setinggi 20 m. Masjid tersebut pada saat ini berfungsi sebagai gereja dengan nama La Mezquita. Perubahan fungsi masjid menjadi gereja terjadi padaa saat Cordoba jatuh ke tangan kaum Kristen pada 1236.
Masjid Jami Cordoba didirikan oleh Khalifah Abdurrahman I, pendiri Umayah Spanyol, pada 785 M. Masjid ini terletak di Cordoba, Spanyol. Masjid Jami Cordoba merupakan masjid terbesar di Spanyol yang dapat menampung 80.000 jemaah. Panjang masjid 175 m dan lebar 134 m. Tinggi masjid mencapai 20 m. Bentuk tiangnya melengkung, suatu bentuk bangunan khas Spanyol. Masjid ini mempunyai 11 ruangan besar yang dipisahkan oleh lengkupan atap. Lebar ruangan kiblat mencapai 7 m dengan ketinggian 16 m. Kubah yang berukuran besar disangga 300 pilar marmer dan dikelilingi 19 kubah kecil serta menara setinggi 20 m. Masjid tersebut pada saat ini berfungsi sebagai gereja dengan nama La Mezquita. Perubahan fungsi masjid menjadi gereja terjadi padaa saat Cordoba jatuh ke tangan kaum Kristen pada 1236.
0 komentar:
Post a Comment