Belanja murah dapat banyak - - -
PICA dalam istilah medis merupakan kondisi kelainan pola makan dimana penderita memakan makanan yang tidak lazim untuk dimakan. Pica pada umumnya dijumpai saat anak berusia satu tahun ke atas. Masa itu disebut periode oral, anak suka sekali memasukkan dan menggigit benda apa saja yang berada di dekatnya. Biasanya pica bisa sembuh dalam waktu tiga bulan. Namun pada beberapa kasus, pica dapat diderita oleh anak hingga dewasa.
Meminum Bensin
Seorang bocah berusia enam tahun warga Desa Pujodadi, Kecamatan Pardasuka, Kabupaten Tanggamus, Lampung, mempunyai kebiasaan unik meminum bensin. Dalam sehari, Jesen Khairul Fuad mampu menghabiskan 2 hingga 3 liter bensin. Jesen mempunyai kebiasaan minum bensin seperti layaknya minum air biasa. Kemana pun Jesen pergi, tidak pernah lepas dari jeriken bensin, meski hanya untuk dihirup-hirup saja.
Memakan Obat Nyamuk bakar
Iqbal Dwi Pratama, seorang anak berusia dua tahun warga Kelurahan Manggar Baru, Kecamatan Balikpapan Timur, Balikpapan, Kalimantan Timur, biasa memakan obat nyamuk bakar. Anehnya, putra pasangan Astuti dan Hairuddin ini tak pernah merasa sakit kendati kebiasaan itu sudah dilakukan sejak usia lima bulan.
Kabar soal bocah pemakan racun serangga itu pun sudah diketahui pula oleh Dinas Kesehatan Kota Balikpapan. Menurut Kepala Dinas Kesehatan Balikpapan Dyah Muryani, pihaknya sudah meminta puskesmas setempat untuk memeriksa Iqbal. "Saya sebenarnya sudah mendengar namun belum pasti baru hari ini. Dan sudah saya minta untuk dilakukan pemeriksaan oleh puskesmas dan pemerikasaan lab," ujar Dyah.
Menurut Dyah, mengkomsumsi obat nyamuk yang jelas mengandung insektisida jelas berbahaya karena bila dikonsumsi terus menerus bisa menimbulkan kanker.
Memakan Abu Rokok
Di Dusun Cermin Timur Desa Sukakerta, Kecamatan Cilamaya Wetan Karawang, Jawa Barat, seorang bocah mempunyai kebiasaan suka memakan abu rokok dan sisa pembakaran korek api.
Iim Romimah, bocah perempuan berumur dua tahun merupakan anak pertama pasangan Nujum Wahidi dan Nartiah. Tidak seperti anak seusianya yang asik bermain sambil membawa berbagai mainan, Romimah justru selalu membawa asbak yang berisi puntung dan abu rokok. Ia pun dengan lahap memakan abu dari asbak yang dibawa layaknya makanan biasa. Jika abu rokok telah habis, ia akan menangis dan berusaha mencari kembali asbak di sekeliling rumahnya.
Memakan Kapuk & Kapas
Tak pernah terbayangkan dalam benak pasangan suami istri, Tarya Purbaya (37) dan Salman (29), kalau putranya. Agung Nata prawira (1,6), akan memiliki kebiasaan aneh yakni gemar memakan kapuk dan kapas. Uniknya, kebiasaan aneh itu sudah dilakukan bocah tersebut sejak delap.in bulan lalu dan yang mengherankan, kondisi tubuhnya malah terlihat tetap sehat dan bugar. Sebaliknya, bocah ini akan jatuh sakit bila lebih dari empat hari tak menyantap makanan kegemarannya Itu. Bib sudah diberi kapuk, dia akan kembali sehat.
Kelainan Agung mulai terlihat sejak dia berusia delapan bulan. Saat Itu, dia dan suaminya serta tiga anaknya, masih tinggal di daerah Lilin Ranjau, Sumatera Barat. Saya sendiri tidak tahu awalnya kenapa. Tapi belakangan, kok bantal dan kasur di rumah uw.ik (paman) saya di Padang pada sobek dan kapuknya berhamburan. Setelah diselidiki, ternyata Agung yang makan kapuk itu.
Memakan Kertas, bedak & minum minyak kayu putih
Yono, memiliki hobi aneh dengan memakan kertas, bedak dan minyak kayu putih. Lebih anehnya lagi, bocah lelaki ini memiliki kekuatan melebihi orangtua karena mampu menahan lapar hingga satu minggu.
Ditemui di rumahnya di Jalan Pertanian Utara, RT01/01, Klender, Jakarta Timur, Yono, anak pasangan Rohmat (35), dan Ny. Yuningsih (32), ini nampak asik mengunyah selembar kertas. Kenyang dengan kertas yang dilahapnya, anak ke tiga dari lima bersaudara ini langsung menenggak minyak kayu putih yang tergeletak di sampingnya. "Enak rasa strawberry," ujar Yono.
Menurut Rohmat, perilaku yang tidak biasa tersebut berlangsung sejak sang anak berusia satu tahun.
Saat itu, seperti biasanya, usai mandi Yono, dibaluri ibunya dengan minyak kayu putih dan bedak. Namun, tidak disangka Yono, malah memakan bedak dan meminum minyak kayu putih tersebut. "Anehnya saat dilarang Yono malah menangis," ujar Rohmat.
lain lagi dengan bocah yang satu ini, Kegemaran Ahmad Syifa, bocah berumur 2,5 tahun asal Desa Tanjungsari, Kecamatan Wanasari, Brebes memang terbilang aneh. Ketika bocah seusianya senang makan jajanan, dia justru gemar makan kertas. Uniknya, anak kedua dari dua bersaudara pasangan Khaerun (30) dan Nurjanah (25) itu tidak pernah mengeluh sakit dengan kebiasaannya tersebut.
Bahkan, sampai sekarang Syifa yang memiliki berat badan 15 kilogram tampak tumbuh normal seperti bocah-bocah lainnya.
Syifa, bocah kelahiran 21 April 2005, tergolong hiperaktif dan tidak pemalu. Dia juga gampang bergaul dengan orang lain, meskipun baru dikenalnya. Ketika Wawasan memberikan dua lembar kertas, tanpa malu-malu Syifa langsung melahapnya sampai habis tanpa bantuan air minum.
Memakan Rayap
Seorang anak di bawah lima tahun (balita) bernama Dhimas Prasetyo (4), warga Desa Ketro, Kecamatan Sawo, Ponorogo, Jawa Timur, memiliki kebiasaan aneh karena gemar makan rayap sebagai camilannya.
Balita yang anak pertama dari pasangan Taufan (40) dan Titik Sugiarti (35) itu pertumbuhan tubuhnya normal layaknya balita sepantaran yang menjadi teman mainnya setiap harinya.
Namun, menurut penuturan Taufan, Rabu, setiap ada rayap yang melintas di kayu maupun tanah langsung diambil oleh anaknya tanpa rasa takut, bahkan binatang itu dimakan secara lahap layaknya camilan krupuk atau jajanan lainya.
Memakan putung rokok
Nurhadi, Balita yang Suka Makan Kertas Rokok. Tangis Nurhadi, balita berusia dua tahun, terdengar ketika Republika menyambangi rumahnya di Kampung Kalipacang RT 04 RW 06, Desa Sukamulya, Kecamatan Sukatani, Kabupaten Bekasi, Senin (19/3). Begitu bangun dari tidurnya, Nurhadi langsung disusui Nurlela, ibunya. ''Sebentar Mas, saya susui dia dahulu,'' tutur Nurlela ramah.
Dilihat secara fisik, kondisi anak seusia Nurhadi terbilang normal seperti kebanyakan balita lainnya. Namun, keanehan tampak begitu Nurhadi keluar dari pintu rumahnya yang bertempelkan stiker rumah tangga miskin (RTM). Di luar rumah, Nurhadi terlihat antusias setiap kali menemukan bekas puntung rokok. Setelah puntung rokok dikupas dan dibuang tembakaunya, kertas rokok pun disantap Nurhadi. ''Kalau didiemin sehari mungkin bisa habis setengah bungkus,'' kata Awong (23), paman Nurhadi.
Memakan obat nyamuk, odol, sabun & parfum
Eringga, seorang bocah dari Desa Sambiroto, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri menghebohkan warga setempat. Bocah berusia 6 tahun itu sehari-hari gemar memakan sabun, pasta gigi, hingga parfum yang mengandung alkohol.
Keanehan ini terjadi pada diri Eringga, bocah laki-laki anak pasangan Nuhari dan Marsiah. Menurut ibunya, keganjilan sikap Eringga ini diketahui sejak usia dua tahun. Saat itu pasangan yang mengikuti program transmigrasi ke Bengkulu ini mendapati anak keempatnya tersebut memakan pasta gigi dan sabun mandi. Akibatnya Eringga mengalami diare dan keracunan hingga dirawat di rumah sakit. “Buang airnya sampai mengeluarkan darah,” kata Marsiah saat ditemui di rumahnya.
Memakan beras mentah
Hikmatus Solihah, 4, tidak berbeda dengan bocah-bocah sebayanya. Ia bahkan tergolong periang dan cerdas. Namun putri pasangan Abdul Jamal-Siti Romlah, warga Dusun Curahbanyak, Desa Kluwut, Kecamatan Wonorejo, Kabupaten Pasuruan, ini punya kebiasaan aneh, yaitu suka makan beras mentah.
Leha, panggilan bocah ini, sedang menikmati sepiring kecil beras mentah didampingi ayahnya, Jamal dan kakaknya, Afifudin. Butiran beras keras itu dikunyahnya hingga halus sebelum ditelan. Tidak terlihat kesulitan siswi TK Karangpoh Kluwut itu mengunyah. Sekitar 15 menit kemudian, sepiring beras itu pun ludes.
Pemandangan itu terjadi tiap hari. Bagi Leha, camilan adalah beras mentah, bukan kue-kue seperti yang disukai bocah-bocah lain. Jamal dan istrinya sebenarnya ingin menghentikan kebiasaan ini, tetapi kalau tidak diberi, Leha minta beras ke tetangga. ”Tapi kami juga membatasi. Karena kalau tidak, sehari dia bisa habis sekilo,” kata Jamal.
Memakan dirinya sendiri
Predikat manusia kanibal tak hanya dimiliki Sumanto. Di Jawa Timur lebih hebat lagi, lantaran yang menjadi manusia kanibal masih berusia 19 tahun, yakni Ningsih, yang tinggal di Dusun Gumuk, Desa Gelung, Kecamatan Panarukan, Situbondo. Sejak balita dia sudah hobi makan dagingnya sendiri.
Ningsih tinggal di rumah yang begitu sederhana. Tragis memang, ketika berkunjung ke rumah yang hanya ada tempat tidur dan tempat pakaian tersebut. Ruangan yang dihuni hanya berukuran sekitar 4 X 4 meter itu. Tidak ada alat hiburan semacam televisi maupun alat elektronik lainnya. Lebih-lebih, di kamar terbuat dari gedeg yang telah bertahun-tahun dihuni oleh Ningsih. Hanya terdapat sebuah tempat duduk dari bambu, yang sehari-hari digunakan untuk tidur.
Nining panggilan akrab gadis ini, selain memang memiliki gangguan jiwa, dia juga hobi memakan dagingnya sendiri, sejak dirinya baru berusia 8 tahun. Bahkan, sampai saat ini, sepuluh jarinya telah habis dimakan.
Memakan Batu Bata
BATU bata tumbuk adalah menu tetap Ilham Nasir Firmansyah, bocah berusia lima tahun warga Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Kudapan tak lazim ini sudah jadi santapan Ilham selama setahun terakhir. Ilham sanggup menghabiskan satu batu bata tumbuk dalam empat hari.
"Satu batu bata bisa habis dalam empat hari. Sudah setahun dia begini," ujar Atin (35), ibunda Ilham, ketika ditemui di warung kelontongnya di Jalan Jembatan Selatan, Kebayoran Baru.
Ilham yang sore itu juga ada di warung tersebut, tak peduli dengan orang-orang di sekelilingnya. Dia asyik menjilati tangannya yang berlepotan dengan bubuk batu bata. Di depannya, terdapat beberapa piring plastik kecil berisi bubuk batu bata dan sebuah saringan. Bubuk berwarna merah itu juga belepotan di wajah si bocah. Untuk anak usia lima tahun, Ilham tergolong kurus dan kurang aktif. Ilham juga enggan berbicara.
Memakan tanah & Genting
Bastiawan, 12, bocah kelas 5 SD asal Dusun Randu Geneng, Desa Cempoko Rejo, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban memiliki kebiasan aneh. Yakni memakan tanah dan genting. Kebiasaan aneh tersebut, dilakukan oleh anak kedua pasangan Edy Priyanto, 43, dan Riniyatin, 37, diduga akibat penyakit kelainan empedu yang dideritanya sejak lahir dan tak kunjung mendapat pengobatan.
“Biasanya dia memakan tembok atau genting ketika sedang sepi. Sebab, kalau ketahuan orang lain dia seperti malu,” ungkap Mining, 60, nenek Bastiawan kepada beritakota.net, Senin (1/3).
Memakan batang Korek api
Icha gadis cilik yang tinggal di di Gang Palmerah Teluk Tiram, Banjarmasin mempunyai cemilan luar biasa yaitu ujung korek api kayu atau pentol korek api. Pentol korek ini memiliki zat kandungan belerang dan potasiun florat yang sebenarnya berbahaya bagi tubuh manusia. Namun hal ini tak mempan bagi pencernaan gadis cilik ini. Anehnya sang orangtua pun tak mampu melarang anaknya ini untuk berhenti melakukan kebiasaan ini, bahkan mereka menyodorkan 2 buah bungkus korek api per hari kepada Icha untuk menghentikan rewelannya.
Memakan garam
Di Polewali Mandar Sulawesi Selatan belum lama ini juga dikabarkan adanya bocah yang gemar sekali makan garam dan vietsin hingga mencapai 1 liter per hari. Seperti dilansir Trans 7, bocah bernama Irwansyah yang umurnya masih lima tahun itu suka sekali mengonsumsi garam. Bila keluarga tidak mau menyediakan 'camilan' yang dimaksud, maka si bocah pemakan garam itu akan mencari aram di rumah para tetangga. akibat konsumsi garam yang tidak wajar itu, bobot Irwansyah jadi membengkak beberapa kali lipat dari bobot tubuh bocah seusianya.
Memakan rumput & kerikil
Purwanto (8), bocah yang tinggal di desa Tanjung Rejo, Pati, Jawa Tengah, memiliki kebiasaan makan rumput 10 kali dalam sehari. Kebiasaan tersebut terjadi sejak umur 5 tahun. Akibatnya dia mengalami gangguan berbicara dan lebih senang main sendiri.
http://7wolu.blogspot.com/2011/03/kasus-kasus-pica-di-indonesia.html
Kasus - Kasus Pica di Indonesia
Info Post
0 komentar:
Post a Comment