Sukague.com - Ketua Umum PSSI Djohar Arifin mengaku kecewa dengan kepemimpinan wasit Minoru Tojo saat menjadi pengadil dalam partai final sepakbola SEA Games XXVI. Menurut dia, wasit asal Jepang itu banyak mengambil keputusan yang salah.
"Kami merasa dalam pertandingan kemarin ada yang aneh atas kepemimpinan wasit. Dua gol dianulir dan hand ball di kotak penalti," kata Djohar usai menghadiri acara syukuran timnas U-23.
Karena itu, PSSI dalam waktu dekat akan melayangkan protes keras kepada Federasi Sepakbola Dunia (FIFA) dan Asosiasi Sepakbola Asia (AFC) soal kepemimpinan Minoru.
"Kami bukan mau mencari alasan kalah, tapi itu telah merusak fair play sepakbola. Oleh karena itu, kami akan melaporkan hal ini ke AFC dan FIFA untuk dipelajari rekaman pertandingannya," ujar Djohar.
Djohar mengakui pengaduan itu tidak akan mengubah hasil pertandingan. Namun, itu diharapkan bisa menjadi pelajaran bagi semuanya. "Ini bisa menjadi peringatan bagi kepemimpinan wasit yang merugikan tim manapun," tegasnya.
Menurut Djohar, Indonesia sebenarnya mempunyai peluang besar untuk memenangkan pertandingan. Tapi karena kepemimpinan wasit kurang bagus, laga akhirnya harus berakhir dengan adu penalti.
"Kami sebenarnya sangat menginginkan emas, tapi itu dirampas oleh wasit," katanya, berapi-api.
"Kami merasa dalam pertandingan kemarin ada yang aneh atas kepemimpinan wasit. Dua gol dianulir dan hand ball di kotak penalti," kata Djohar usai menghadiri acara syukuran timnas U-23.
Karena itu, PSSI dalam waktu dekat akan melayangkan protes keras kepada Federasi Sepakbola Dunia (FIFA) dan Asosiasi Sepakbola Asia (AFC) soal kepemimpinan Minoru.
"Kami bukan mau mencari alasan kalah, tapi itu telah merusak fair play sepakbola. Oleh karena itu, kami akan melaporkan hal ini ke AFC dan FIFA untuk dipelajari rekaman pertandingannya," ujar Djohar.
Djohar mengakui pengaduan itu tidak akan mengubah hasil pertandingan. Namun, itu diharapkan bisa menjadi pelajaran bagi semuanya. "Ini bisa menjadi peringatan bagi kepemimpinan wasit yang merugikan tim manapun," tegasnya.
Menurut Djohar, Indonesia sebenarnya mempunyai peluang besar untuk memenangkan pertandingan. Tapi karena kepemimpinan wasit kurang bagus, laga akhirnya harus berakhir dengan adu penalti.
"Kami sebenarnya sangat menginginkan emas, tapi itu dirampas oleh wasit," katanya, berapi-api.
Dalam partai final, Indonesia akhirnya harus mengakui ketangguhan Malaysia lewat adu penalti, setelah dalam perpanjangan waktu skor masih imbang 1-1. Indonesia menyerah 3-4. (sj)
Sumber :
0 komentar:
Post a Comment