Paling penting adalah kesadaran bahwa rasa khawatir dan cemas dapat dihilangkan, atau dikurangi sampai taraf yang tidak mengganggu kesehatan fisik dan kehidupan. Kita mulai dengan kesadaran sederhana tentang masa depan. Tidak seorang pun dapat memastikan apa yang terjadi esok hari. Hanya ada dua kemungkinan, sebagai berikut :
Harus diyakini bahwa hari esok adalah akibat dari masa lalu dan apa yang kita jalani hari ini, dengan kata lain apa yang akan terjadi adalah hasil kerja keras hari ini. Agar rasa khawatir tidak timbul, hiduplah selalu berdasarkan rencana yang disusun dengan seksama.
Jika rencana sudah ditetapkan, kerjakan dengan baik dan hanya dua kemungkinan, yaitu sukses atau gagal. Jika gagal, jangan putus asa, “Kita wajib berupaya, Tuhan juga yang menentukan hasilnya.”
Harus diyakini bahwa hari esok adalah akibat dari masa lalu dan apa yang kita jalani hari ini, dengan kata lain apa yang akan terjadi adalah hasil kerja keras hari ini. Agar rasa khawatir tidak timbul, hiduplah selalu berdasarkan rencana yang disusun dengan seksama.
Jika rencana sudah ditetapkan, kerjakan dengan baik dan hanya dua kemungkinan, yaitu sukses atau gagal. Jika gagal, jangan putus asa, “Kita wajib berupaya, Tuhan juga yang menentukan hasilnya.”
Rencana haruslah realistis. Jangan sekedar angan-angan atau muluk-muluk. Namun jangan pula ragu-ragu atau merasa tidak mampu sebelum rencana dibuat. Jangan pula menilai rendah diri sendiri. Jika kelihatan sulit dikerjakan, jalan keluarnya adalah perhitungan dan pertimbangan yang cermat.
http://donnyprasetyosumadi.blogspot.com/2011/07/mencegah-perasaan-khawatir-dan-cemas.html
0 komentar:
Post a Comment