Entah hanya kebetulan, sial atau terkena kutukan yang dialami striker AC Milan, Zlatan Ibrahimovic saat dikaitkan dengan Liga Champions Eropa. Keinginannya merengguh gelar Liga Champions selalu berakhir dengan kegagalan, padahal penampilan dan tim yang dibelanya merupakan tim papan atas di setiap kompetisi domestik. Berikut fakta Ibrakadabra yang tidak dinaungi dewi fortuna saat berlaga di Kompetisi Liga Champions.
Ibra dan Ajax Amsterdam
Saat berkostum Ajax Amsterdam, Ibra sukses merebut gelar Eredivisie dua tahun berturut-turut, plus gelar Piala Belanda dna KNVB Cup 2002. Secara otomatis, Ajax menjadi wakil Belanda di ajang Liga Champions dengan gelar Eredivisienya. Tapi apa yang dialami Ibra bersama Ajax? Gagal total. Pada dua gelaran Liga Champios tersebut Ajax tak mampu bersaing dan tersingkir di babak penyisihan grup. Kegagalan Ibra merasakan juara Liga Champions Eropa untuk yang pertama.
Ibra dan Juventus
Merasa Ajax akan tetap kalah bersaing dengan tim papan atas Liga Eropa lainnya, Ibra memilih Juventus untuk berkompetisi di Seri-A Liga Italia pada musim 2004/2005. Selain memburu Scudetto, Ibra berharap mimpi bertahta Liga Champions bisa terwujud bersama “Si Nyonya Tua”. Meraih Scudetto memang tercapai pada awalnya. Namun akibat skandal Calciopoli di musim tersebut, gelar scudetto Bianconeri dicabut dan harus terdegradasi ke Seri-B, sekaligus mengubur impian Ibra untuk juara Liga Champions Eropa untuk kedua kalinya.
Ibra dan Inter Milan
Tak mungkin merasakan Liga Champions bersama Juventus lantaran bermain di Seri-B, Ibra pun menerima pinangan Inter Milan pada 2006/2007. Inter sebagai wakil Italia di Liga Champions membuka asa Ibra merasakan gelar antarklub paling bergengsi di Eropa. Namun dari tiga perhelatan Liga Champions Inter selalu kandas di tengah jalan. Walaupun Inter juara Seri-A sekaligus lolos Liga Champions, Ibra menilai Inter akan gagal karena materi pemain kalah bersaing. Ibra tak pernah bertahta Liga Champions bersama Inter atau untuk yang ketiga bersama tiga klub berbeda.
Ibra dan Barcelona
Untuk memenuhi keinginan besarnya itu, Ibra memilih Barcelona sebagai pelabuhan sejak menyebrang dari Inter. Namun kenyataan berbanding terbalik dengan harapan Ibra. Inter yang ditinggalkannya juara Liga Champions dengan menyingkirkan Barca klub baru Ibra di semifinal. Kegagalan Barca sekaligus kegagalan Ibra untuk keempat kalinya.
Ibra dan AC Milan
Dikabarnya terlibat perseteruan dengan pelatih Barcelona, Pep Guardiola, pada musim 2010/2011, Ibra dilego dan mendarat di AC Milan. Lantaran Rossonerri menjadi salah satu kontestan Liga Champions, mimpi ibra mencium trophy kembali terbuka. Sayangnya di babak 16 besar, Milan kalah dari Tottenham Hotspur. Sedangkan gelar juara akhirnya diboyong Barca, klub yang kembali ditinggalkan Ibra. Kegagalan Ibra di Liga Champions untuk kali kelima dengan lima klub berbeda.
0 komentar:
Post a Comment