Dari Januari hingga Maret 2011, Satuan Fiskal Moneter dan Devisa (Fismondev) Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya mengungkap pembobolan dana di tujuh bank, swasta maupun nasional. Menurut Kasat Fismondev AKBP Arismundar tujuh bank tersebut adalah:
1. Bank Mandiri cabang Jelambar yang dibobol Rp18,7 miliar,
2. Bank BRI Rp29 miliar,
3. Bank BII,
4. Bank Panin Rp2,5 miliar,
5. Bank Danamon Rp3 miliar
6. Bank BPR Rp7 miliar.
7. Bank BNI hampir kebobolan Rp4,5 miliar tetapi berhasil digagalkan.
Dari 7 pembobolan bank tersebut tersangka yang berhasil diamankan sejumlah 20 orang. “Dari hampir 20 tersangka yang kita amankan enam di antaranya adalah orang dalam,” ujarnya.
Orang dalam yang terlibat umumnya bertugas sebagai customer service atau mereka yang mempunyai jabatan sehingga mengetahui rahasia perbankan. Kasat Fismondev menghimbau untuk mencegah tindak pidana semacam ini terjadi, di sarankan nasabah untuk setiap hari mengecek jumlah dana mereka.
“Orang dalam seperti customer service misalnya yang dipercaya nasabah prioritas. Umumnya nasabah prioritas yang dalam hal ini memiliki tabungan dalam jumlah besar mempercayakan segala urusan perbankannya kepada customer service. Customer service dijadikan layaknya dijadikan sekretaris yang belakangan kerap terjadi pembobolan dengan pemalsuan tanda tangan," jelasnya.
Sumber :
0 komentar:
Post a Comment