Semua orang tidak menginginkan kegagalan dalam hubungan asmara, apalagi bagi pasangan suami istri. Namun, ketika perpisaan atau perceraian menjadi satu-satunya jawaban terbaik, maka tidak ada cara lain untuk menyelamatkan hubungan tersebut. Akan tetapi, pernahkah Anda memikirkan perceraian membawa dampak negatif bagi anak Anda?
Jangan pernah berpikir bahwa perceraian yang terjadi hanya atas dasar keputusan Anda sebagai orang tua. Anak juga memainkan peranan penting dalam pengambilan keputusan cerai. Karenanya Anda pun harus memikirkan psikologis anak-anak yang diakibatkan perceraian.
Lalu, apa yang harus Anda lakukan? Jangan langsung merasa putus asa! Berikut cara untuk menyelamatkan anak Anda dari pengaruh buruk perceraian seperti yang telah dikutip laman Yahoo! Shine.
1. Beritahu mereka
Anak-anak sangat cepat tanggap. Mereka memang tidak perlu diberitahu mengenai detail masalah penyebab perceraian karena akan membuat mereka merasa bersalah dan terisolasi. Namun, sedikitnya informasi yang dia terima juga akan menyalahkan diri mereka sendiri dan merasa sebagai penyebab perceraian.
Buatlah lingkungan keluarga yang tebuka dan jujur. Gunakan waktu Anda untuk berhati-hati menjelaskan alasan di balik perceraian kalian.
Dorong anak Anda untuk menanyakan pertanyaan sehingga Anda pun terhindar dari penjelasan yang terlalu detail. Jika Anda tidak dapat memisahkan perasaan sedih akibat perceraian dengan percakapan antara Anda dan si kecil, izinkan teman, guru, terapis untuk berbicara dengan anak Anda.
2. Jadilah panutan untuk anak Anda
Orangtua biasanya memainkan peranan penting dalam kepercayaan diri dan karakter seorang anak. Ingatlah bahwa anak melihat dan belajar bagaimana Anda mengatur diri sendiri. Perceraian memang menyedihkan, namun jangan pernah terlihat bersedih dan marah di depan anak. Anda dapat melakukannya di ruangan tertutup atau ketika bercerita dengan teman, keluarga, dan jika perlu terapis.
Hadapi perceraian Anda penuh dengan tanggung jawab, dan kirim pesan positif untuk anak Anda bahwa selalu bertanggung jawab walaupun di saat-saat sulit.
3. Tetap menjaga hubungan baik
Sangat wajar jika Anda kehilangan kepercayaan terhadap pasangan dan hubungan Anda dengan pasangan setelah perceraian, tetapi hal ini tidak akan adil jika ketidakpercayaan tersebut Anda tularkan pada anak.
Anak harus mengerti alasan mengapa hubungan ibu dan bapanya tidak berjalan dengan baik sehingga Dia dapat melihat situasinya secara spesifik. Pastikan percakapan dan tindakan Anda dengan pasangan tidak merefleksikan hubungan yang buruk kepada anak.
4. Beri mereka kesibukan
Mereka tetap harus terlibat dalam transisi yang terjadi setelah perceraian. Jika perceraian terjadi, salah satu dari Anda dan pasangan harus pindah dan mencari hunian baru. Beri anak tanggung jawab untuk membantu Anda pindah ke tempat tinggal baru.
5. Beri perhatian
Anda akan sangat mudah terpengaruhi oleh emosi karena perceraian. Masa-masa sulit ini dapat menjadi pengaruh yang negatif bagi tingkah laku anak seperti kekerasan, penggunaan obat dan alkohol, dan depresi. Karenanya tetap perhatikan dan jaga komunikasi antara anggota keluarga lama agar anak tidak merasa diacuhkan oleh urusan orangtuanya.
• VIVAnews
0 komentar:
Post a Comment