Tercatat sepuluh nama wanita, yang pernah mewarnai hidup Sukarno dalam bahtera rumah tangga. Suka, duka, cinta, dan hingga hingar bingar dunia politik tak pelak memberi nafas tersendiri pada diri presiden pertama republik ini. Berikut 5 istri yang pernah mewarnai Sukarno berdasarkan urutan tahun pernikahannya.
1. Siti Oetari (1921–1923)
Siti Oetari adalah putri sulung Hadji Oemar Said Tjokroaminoto tokoh Sarekat Islam sekaligus merupakan istri dari Presiden Indonesia pertama Soekarno. Soekarno menikahi Oetari usianya belum genap 20 tahun. Siti Oetari sendiri waktu itu berumur 16 tahun. Soekarno menikahi Oetari pada tahun 1921 di Surabaya. Sewaktu itu Soekarno menumpang di rumah HOS Tjokroaminoto ketika sedang menempuh pendidikan di sekolah lanjutan atas. Beberapa saat sesudah menikah, Bung Karno meninggalkan Surabaya, pindah ke Bandung untuk melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi di THS (sekarang ITB). Soekarno kemudian menceraikan Oetari.
2. Inggit Garnasih (1 923–1943)
Inggit Garnasih dilahirkan di Kamasan, Banjaran tanggal 17 Februari 1888. Pada usia 12 tahun Inggit sudah menikah dengan Nata Atmaja seorang patih di Kantor Residen Priangan. Perkawinan ini tidak bertahan lama dan beberapa tahun kemudian Inggit menikah lagi dengan seorang pedagang kaya yang juga tokoh perjuangan dari Sarekat Islam Jawa Barat, H. Sanoesi. Mereka tinggal di Jl. Kebonjati. Di rumah inilah kali pertama Inggit Garnasih bertemu mata lalu menikah. Inggitlah yang menemani dan mendorong Sukarno muda hingga memungkinkan menyelesaikan studinya dengan baik. Inggit jualah yang mendampingi Sukarno dimasa-masa perjuangan yang sengit, awal dimana Sukarno meretas menjadi patriot besar untuk tanah airnya.
3. Fatmawati (1943–1956)
Fatmawati yang bernama asli Fatimah, dilahirkan di Bengkulu 5 Februari 1923. Fatmawati adalah istri dari Presiden Indonesia pertama Soekarno. Ia menjadi Ibu Negara Indonesia pertama dari tahun 1945 hingga tahun 1967 dan merupakan istri ke-3 dari Presiden Pertama Indonesia, Soekarno. Ia juga dikenal akan jasanya dalam menjahit Bendera Pusaka Sang Saka Merah Putih yang turut dikibarkan pada upacara Proklamasi Kemerdekaan Indonesia di Jakarta pada tanggal 17 Agustus 1945. Dari pernikahannya dengan Soekarno ia dikaruniai 5 orang anak.
4. Hartini (1952–1970)
Hartini Soekarno, Lahir di Ponorogo Jawa imur pada tanggal 20 September 1924 beragama Islam. Hartini menempuh pendidikan awal di HIS ( Holland Indlands School ) dan terakhir Kelas dua SMA yaitu pada tahun 1942. Wanita Karir di bidang Wiraswasta ini beralamat di Jalan Proklamasi No. 62 di Jakarta Pusat.
Enam belas tahun dalam suka maupun duka, Hartini setia mendampingi suaminya hingga wafat. Resmi menjadi istri Soekarno, setahun setelah pertemuannya yang pertama di Prambanan, Yogyakarta tahun 1952. Ketika itu ia sudah menjadi janda berusia 28 tahun. Dengan suaminya yang pertama, Suwondo, ia dikaruniai lima anak. Menikah dengan Soekarno, ia mendapat dua anak.
Enam belas tahun dalam suka maupun duka, Hartini setia mendampingi suaminya hingga wafat. Resmi menjadi istri Soekarno, setahun setelah pertemuannya yang pertama di Prambanan, Yogyakarta tahun 1952. Ketika itu ia sudah menjadi janda berusia 28 tahun. Dengan suaminya yang pertama, Suwondo, ia dikaruniai lima anak. Menikah dengan Soekarno, ia mendapat dua anak.
5. Kartini Manoppo (1959-1968)
Perkenalan Kartini Manopo dengan Sukarno dijembatani oleh sebuah lukisan karya Basuki Abdullah dimana, Kartini yang menjadi modelnya. Kartini Manopo aslinya adalah seorang pramugari kepresidenan dari maskapai penerbangan Garuda. Berasal dari Bolang Mangondo, Sulawesi, dan dikaruniai seorang putra yang diberi nama Totok Suryawan Sukarno Putera. (**)
Sumber :
jelajahunik.blogspot.com
0 komentar:
Post a Comment