Hakim ketua, Mostyn, terpaksa menjatuhkan keputusan itu atas pertimbangan bahwa pria yang dikenal dengan sebutan Alan itu tidak memiliki kapasitas mental yang memadai untuk memahami risiko kesehatan atas hubungan seksual. Alan memiliki IQ 48, jauh di bawah standar rata-rata sebesar 100.
Hakim memerintahkan pengadilan untuk memonitor pelaksanaan vonis itu, serta memberikan pendidikan seksual kepadanya. "Ini adalah keputusan terbaik untuk masa depannya," kata Mostyn, seperti dikutip dari laman Telegraph.
Kasus ini sampai ke pengadilan menyusul beberapa kejadian yang dilakukan Alan sebelumnya. Selain menjalin hubungan sesama jenis, Alan juga dituduh telah mencabuli anak-anak di sebuah klinik kesehatan dan angkutan umum.
Berdasarkan aturan Mental Capacity Act 2005 yang berlaku di negara itu, hakim memiliki kewenangan untuk membuat keputusan terkait hidup dan mati seseorang yang dianggap tidak memiliki kecerdasan untuk menentukan hidup mereka sendiri.
• VIVAnews
0 komentar:
Post a Comment