Kepulauan yang terdiri dari pulau utama Socotra (3.625 km ² atau 1.400 mil persegi), tiga pulau kecil dari Abd al Kuri, Samhah, dan Darsa, dan batu kecil seperti Ka'l Fir'awn dan Sabuniyah yang tak dpt didiami oleh manusia tetapi penting bagi habitat fauna. Iklim tropis umumnya gurun, dengan curah hujan yang ringan, musiman (musim dingin) dan banyak berkembang di tanah tinggi di pedalaman daripada di sepanjang pantai lowlandsThe monsun musim membawa angin yang kencang dan laut lepas.
peta:""
Dalam catatan kepada terjemahan dari Periplus, nama Socotra tidak berasal dari bahasa Yunani, tetapi berasal dari Sanskrit dvipa sukhadhara ( "pulau kebahagiaan").
kondisi disana:"
Socrota dianggap sebagai "permata" keanekaragaman hayati di perairan Arab. Isolasi yang berkepanjangan dari dunia luar ditambah dengan kondisi iklim yang kering telah membuat unik dan spektakuler endemik flora disana. Survei menunjukkan bahwa lebih dari sepertiga dari 800-an jenis tanaman Socotra tidak ditemukan di tempat lain. Yang paling mengesanan dar semua tanaman yang ada adalah pohon buah naga (Dracaena cinnabari) yang bentunya menyerupa payung. Orang dahulu menyebut getahnya yang merah dengan nama darah naga tanaman ini sering digunakan sebagai obat dan pewarna.Tanaman lain yang tidak biasa adalah Dorstenia gigas. Kelelawar adalah satu-satunya mamalia asli ke Socotra. Sebaliknya, keanekaragaman hayati laut sekitar Socotra kaya, dicirikan oleh campuran yang unik dari spesies yang berasal dari daerah farflung biogeographic: barat Samudera Hindia, di Laut Merah, Arab, Afrika dan Timur yang lebih luas Indo-Pasifik.
Dracaena cinnabari:"
"
dorstenia gigas:"
"
Penduduk adalah dari Arab, Somalia & Asia Selatan asal. Mereka mengikuti iman Islam, dan berbicara Soqotri, yang tidak tertulis dari dialek Arab. Pekerjaan utama mereka telah perikanan, peternakan dan membesarkan tanggal budidaya. Recently tourism has also become a means of livelihood. Baru saja pariwisata juga menjadi alat mata pencaharian.
sepintas sejarahnya
Pada tahun 1507, portugis mendarat dan menempati ibu kota suq.
Tahun 1511 berada di bawah penguasaan sultan Mahra.
Pada tahun 1886 menjad protetorat inggris. Oktober 1967 kesultanan Mahra hancur dan pada tanggal 30 November tahun itu juga menjad bagan dar Republ Yaman Selatan.
0 komentar:
Post a Comment