ORLANDO - Ratusan mahasiswa University of Central Florida di Orlando, Amerika Serikat (AS) mencontek dalam ujian. Mereka kini diberi pilihan, mengaku atau menghadapi konsekuensinya.
Apa pun keputusan mereka, para mahasiswa tersebut harus mengulang ujian tengah semester mereka minggu ini.
Penjelasan Profesor Richard Quinn direkam dalam sebuah video dan ditujukan kepada para mahasiswanya. Dia menjelaskan, hasil tes satu setengah tingkat lebih tinggi dari pada tes mereka sebelumnya.
Peningkatan nilai yang signifikan tersebut menimbulkan kecurigaan sehingga Quinn menjalankan uji statistik yang lebih rumit pada hasil ujian mahasiswanya. Dia kemudian seakan mendapat sebuah konfirmasi ketika seorang mahasiswa secara anonim memberikan informasi tentang kecurangan tersebut. Quinn tidak mengetahui motivasi si pemberi informasi, apakah karena rasa bersalah atau sebuah bentuk pengakuan.
Sebanyak 200 mahasiswa, atau sekira sepertiga angkatan, dipercaya menerima salinan berkas ujian. Skandal ini merupakan yang terbesar dalam sejarah universitas tersebut. Quinn menyebut skandal tersebut sebagai 'pisau di jantungku'. Dia menghitung siapa yang sebenarnya mencontek, dan kemudian memberikan hukuman kepada seluruh kelas.
"Saya tidak hanya kecewa, tetapi juga sakit secara fisik, dan muak. Sya lantas bertanya-tanya, apa artinya pengabdian saya selama 20 tahun terakhir?" ujar Quinn seperti dikutip dari ABC News, Kamis (11/11/2010).
Dia menawarkan ultimatum kepada para mahasiswanya mengaku dan mendengarkan kuliah empat jam tentang etika, lalu tidak akan ada catatan tentang skandal tersebut dalam sejarah pendidikan mereka. Jika para mahasiswa tersebut tidak mengaku, maka mereka akan mengambil risiko.
"Jika kalian mau berjudi dengan taruhan tinggi, saya tantang kalian mengambil opsi tersebut. Sebab kami sudah tahu siapa saja yang mencontek," tuturnya.
Di luar ultimatum tersebut, Quinn membuat 600 mahasiswanya mengambil ujian ulang, baik mereka memang benar mencontek atau tidak. Dia memberi waktu hingga Rabu depan bagi para mahasiswa yang mencontek untuk mengakui kesalahan mereka, dan mengambil kuliah etika untuk menghindari dipecat dari kampus. Quinn menyatakan, setengah dari jumlah pencontek telah mengaku.
Sumber:http://kampus.okezone.com/read/2010/11/11/373/392266/gila-200-mahasiswa-nyontek-massal
Apa pun keputusan mereka, para mahasiswa tersebut harus mengulang ujian tengah semester mereka minggu ini.
Penjelasan Profesor Richard Quinn direkam dalam sebuah video dan ditujukan kepada para mahasiswanya. Dia menjelaskan, hasil tes satu setengah tingkat lebih tinggi dari pada tes mereka sebelumnya.
Peningkatan nilai yang signifikan tersebut menimbulkan kecurigaan sehingga Quinn menjalankan uji statistik yang lebih rumit pada hasil ujian mahasiswanya. Dia kemudian seakan mendapat sebuah konfirmasi ketika seorang mahasiswa secara anonim memberikan informasi tentang kecurangan tersebut. Quinn tidak mengetahui motivasi si pemberi informasi, apakah karena rasa bersalah atau sebuah bentuk pengakuan.
Sebanyak 200 mahasiswa, atau sekira sepertiga angkatan, dipercaya menerima salinan berkas ujian. Skandal ini merupakan yang terbesar dalam sejarah universitas tersebut. Quinn menyebut skandal tersebut sebagai 'pisau di jantungku'. Dia menghitung siapa yang sebenarnya mencontek, dan kemudian memberikan hukuman kepada seluruh kelas.
"Saya tidak hanya kecewa, tetapi juga sakit secara fisik, dan muak. Sya lantas bertanya-tanya, apa artinya pengabdian saya selama 20 tahun terakhir?" ujar Quinn seperti dikutip dari ABC News, Kamis (11/11/2010).
Dia menawarkan ultimatum kepada para mahasiswanya mengaku dan mendengarkan kuliah empat jam tentang etika, lalu tidak akan ada catatan tentang skandal tersebut dalam sejarah pendidikan mereka. Jika para mahasiswa tersebut tidak mengaku, maka mereka akan mengambil risiko.
"Jika kalian mau berjudi dengan taruhan tinggi, saya tantang kalian mengambil opsi tersebut. Sebab kami sudah tahu siapa saja yang mencontek," tuturnya.
Di luar ultimatum tersebut, Quinn membuat 600 mahasiswanya mengambil ujian ulang, baik mereka memang benar mencontek atau tidak. Dia memberi waktu hingga Rabu depan bagi para mahasiswa yang mencontek untuk mengakui kesalahan mereka, dan mengambil kuliah etika untuk menghindari dipecat dari kampus. Quinn menyatakan, setengah dari jumlah pencontek telah mengaku.
Sumber:http://kampus.okezone.com/read/2010/11/11/373/392266/gila-200-mahasiswa-nyontek-massal
0 komentar:
Post a Comment